Menjalani hidup itu seperti menulis buku. Sampul depannya adalah kelahiran kita, sampul belakangnya kematian kita. Dan kita tidak akan pernah tahu jumlah halaman buku yang akan kita tulis. Bertemu pasangan hidup, berarti menambah satu lembaran baru buku kita. Bagaimanapun, isi buku kita nantinya juga dipengaruhi oleh lembaran baru tersebut. Akan ada banyak orang yang menawarkan lembaran tulisan mereka menjadi bagian dari buku kita. Jangan sampai karena rasa tidak enak hati, ketergesa-gesaan, dan pesona yang memukau, kita salah dalam memilih lembaran baru tersebut. Lembaran seperti apakah yang kita inginkan? Tanyakan kepada hati kita masing-masing, karena hati kita sangat tahu jawabannya.”
– @kuntawiaji
illusions,expectation,reality,knowledge,myself,past,future and all the thing happened..
Senin, 24 September 2012
ya.. seperti menulis buku :)
Kamis, 13 September 2012
grow older together..
"As we grow older together, there is one thing that will never change, I will always keep falling in love with you..."i wish in my future life, i live with someone who i really love and he's love me too.. :')
Kamis, 06 September 2012
"Tak Pernah Padam"
( Shandy Sandoro )
Senyumanmu masih jelas terkenang
Hadir selalu seakan tak mau hilang dariku ooho dariku
Takkan mudah ku bisa melupakan
Segalanya yang telah terjadi
Di antara kau dan aku,
Di antara kita berdua
Kini tak ada terdengar kabar dari dirimu
Kini kau telah menghilang jauh dari diriku
Semua tinggal cerita antara kau dan aku
Namun satu yang perlu engkau tahu
Api cintaku padamu tak pernah padam,
Tak pernah padam
Takkan mudah ku bisa melupakan
Segalanya yang telah terjadi
Di antara kau dan aku, di antara kita berdua
Kini tak ada terdengar kabar dari dirimu
Kini kau telah menghilang jauh dari diriku
Semua tinggal cerita antara kau dan aku
Namun satu yang perlu engkau tahu
Api cintaku padamu tak pernah padam
Api cintaku padamu wooo ooo yeah
Kini tak ada terdengar kabar dari dirimu
Kini kau telah menghilang jauh dari diriku
Semua tinggal cerita antara kau dan aku
Namun satu yang perlu engkau tahu
Api cintaku padamu tak pernah padam, tak pernah padam
Hadir selalu seakan tak mau hilang dariku ooho dariku
Takkan mudah ku bisa melupakan
Segalanya yang telah terjadi
Di antara kau dan aku,
Di antara kita berdua
Kini tak ada terdengar kabar dari dirimu
Kini kau telah menghilang jauh dari diriku
Semua tinggal cerita antara kau dan aku
Namun satu yang perlu engkau tahu
Api cintaku padamu tak pernah padam,
Tak pernah padam
Takkan mudah ku bisa melupakan
Segalanya yang telah terjadi
Di antara kau dan aku, di antara kita berdua
Kini tak ada terdengar kabar dari dirimu
Kini kau telah menghilang jauh dari diriku
Semua tinggal cerita antara kau dan aku
Namun satu yang perlu engkau tahu
Api cintaku padamu tak pernah padam
Api cintaku padamu wooo ooo yeah
Kini tak ada terdengar kabar dari dirimu
Kini kau telah menghilang jauh dari diriku
Semua tinggal cerita antara kau dan aku
Namun satu yang perlu engkau tahu
Api cintaku padamu tak pernah padam, tak pernah padam
i dedicated this song for y o u.. n_n
bagus.. :)
"Melakukan memang tidak semudah berbicara, tapi jika kita mau berupaya, melakukan akan sama mudahnya seperti berbicara." -a.apryanto-
Ini Seperti Kamu..!!
"Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain,
dan kamu masih mau tersenyum, kemudian mampu berkata..
buat aku kata-kata itu sangat menyesakkan :((... a k u turut bahagia untukmu.."
pernahkah merasakan dicintai seseorang sampai seperti ini?? dan sebaliknya kita merasakan hal yang sama?? tapi karena hal lain seolah sulit skali untuk menjadikan kita (aku dan kamu) bersatu kembali.. hikss sediihhhhh... :')
entah kenapa, seolah pas tepat bahkan sangat tepat skali waktu baca salah satu postingan orang disalah satu blog, dan ngerasa kalo tulisan itu tuh kamu banget sih!! :')
jadi gini katanya ada beberapa hal yang dilakukan seseorang yang bisa dipastikan kalo dia itu emang beneran cinta!
- Orang yang mencintai kamu tidak pernah tau alasan kenapa dia mencintaimu, yang dia tau di hati dan matanya hanya ada kamu satu-satunya.
- Orang yang mencintai kamu selalu menerima kamu apa adanya, dihati dan matanya kamu selalu yang terindah walaupun kamu merasa kalau berat badanmu sudah bertambah.
- Orang yang mencintai kamu selalu ingin tahu segala kegitan kamu,dan ingin tahu apa saja yang dilakukanmu sepanjang hari ini.
- Orang yang mencintai kamu selalu mengirim SMS seperti Selamat Pagi, Take Care, Have Fun dan lainnya,meskipun kamu tidak membalas smsnya karena dengan cara itulah dia menyatakan kata cintanya dengan cara yang berbeda.
- Orang yang mencintai kamu bertindak lebih seperti saudara dibanding seperti kekasih.
- Orang yang mencintai kamu akan selalu ingat hari ulang tahunmu dan memberikan kado walopun dia harus susah payah mencarinya, dan rela untuk bergadang nunggu jam 12 pada saat malam hari ulang tahunmu demi menjadi orang pertama yang ngucapin meskipun lewat sms atau telepon.
- Orang yang mencintai kamu akan selalu mengingat setiap kejadian yang dilalui bersama kamu, bahkan mungkin kejadian yang kamu sendiri sudah lupa. karena baginya saat-saat itu ialah saat yang berharga baginya dan saat itu matanya atau perasaanya pasti berkaca karena saat bersamamu seperti itu tak akan terulang.
- Jika suatu saat kamu atau dia harus berpindah ke tempat lain, dia akan senantiasa memberikan nasihat agar kamu selalu waspada dengan lingkungan yang mungkin membawa pengaruh kurang baik untukmu. dan jauh dihatinya dia takut kehilanganmu.. "sejauh mana pun kau pergi, kau selalu dekat dihati ini"
- Orang yang mencintai kamu selalu ingat setiap kata yang kamu ucapkan, bahkan mungkin kamu sendiri lupa, dia selalu menyematkan segala ucapan yang kamu berikan padanya.
- dan jika kamu menjauhkan diri darinya, memberikan respon menolak, dia akan menyadarinya dan menghilang dari kehidupan kamu walopun sebenarnya hal itu membunuhnya.
- jika suatu saat kamu merindukannya dan ingin memberikan dia kesempatan,dia akan ada karena dia selalu menunggumu sebab dia tidak pernah mencari orang lain selain kamu. senantiasa dia menanti dan menunggumu.
- Orang yang begitu mencintaimu, tidak pernah memaksamu untuk memberikan alasan dan sebab, walopun hatinya meronta ingin mengetahui. karena dia tidak ingin kamu merasa terbebani karenanya. Saat kau minta dia pergi, dia pergi tanpa menyalahkanmu, karena dia benar-benar mengerti apa itu cinta.
apa beberapa hal diatas sama atau sesuai dengan apa yang kamu rasain dari seseorang terhadap kamu??
"dan jika kamu mendapatkan orang yang seperti dia, melakukan hal-hal yang begitu membuat mu merasa sangat dicintai,, pertahankanlah dia sebisa mungkin.. karena tidak semua orang yang berada disampingmu sekarang seperti halnya dia terhadapmu :)" -Risya Widya-
Rabu, 05 September 2012
Tetes Mata
Risya Widya P
NPM A.081.0019
Sediaan Tetes Mata
ATROPIN SULFAT
I.
MONOGRAFI
a.
Atropin Sulfat/Atropini Sulfas
(C17H23NO3)2H2SO4.H2O
Atropin sulfat
mengandung tidak kurang dari 99,0 persen dan tidak lebih dari setara
101,0 persen dari bis (1R, 3r, 5S) -3 - [(RS) - (3-hydroxy-2-phenylpropionyl)
oksi]-8-metil-8-azabicyclo silfat oktan, dihitung dengan substansi anhidrat.
Pemerian :
Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau, mengembang di udara kering ; perlahan-lahan terpengaruh
oleh cahaya.
Kelarutan :
Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol, terlebih dalam etanol
mendidih, mudah larut dalam gliserin.
Penyimpanan : simpan dalam wadah
tertutup baik, terlindung dari cahaya.
Titik Leleh : 191-1950C
( FI IV hal 115 )
b.
Natrium Chloridum
Massa molar : 58.44 g/mol
Penampilan : Hablur heksahedral tidak
berwarna atau serbuk hablur putih/berbentuk kristal putih, tidak berbau, rasa
asin.
Kelarutan :
Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air mendidih dan dalam lebih
kurang 10 bagian gliserol P, sukar larut dalam etanol (95%) P.
Titik leleh :
801 °C (1074 K)
Titik didih : 1465 °C (1738 K)
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik.
c.
Benzalkonii Chloridum /
Benzalkonium Klorida
Pemerian :
Gel kental atau potongan seperti gelatin, putih atau putih kekuningan. Biasanya
berbau aromatic lemah. Larutan dalam air bersa pahit, jika dikocok sangat
berbusa dan biasanya sedikit alkali.
Kelarutan :
Sangat mudah larut dalam air dan etanol, bentuk anhidrat mudah larut dalam
benzena dan agak sukar larut dalam eter.
Fungsi :
pengawet antimikroba, antiseptik, desinfektan, bahan pensolubilisasi, bahan pembasah. Benzalkonium klorida adalah senyawa
amonium kuarterner yang digunakan dalam formulasi farmasetikal sebagai
antimikroba yang dalam aplikasinya sama dengan surfaktan kation lain, seperti
cetrimide. Dalam sediaan obat mata, benzalkonium klorida adalah pengawet yang
sering digunakan, pada konsentrasi 0,01 % - 0,02 % b/v. Sering digunakan dalam
kombinasi dengan pengawet atau eksipien lain, terutama 0,1 % b/v dinatrium edetat,
untuk meningkatkan aktivitas mikroba melawan Pseudomonas.
Stabilitas :
higroskopis, bisa dipengaruhi oleh cahaya, udara dan logam. Larutannya stabil
pada rentang pH dan temperatur yang lebar dan bisa disterilisasi dengan
autoklaf.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan aluminium,
surfaktan anionik, sitrat, katun, hidrogen peroksida, hidroksipropil
metilcelulosa.
( FI IV hal 130 ) ,
(Handbook of Pharmaceutical Excipients, page 27)
d.
Dinatrii
Edetas/Dinatrium Edetat
C10H14N2Na2O8.2H2O
Pemerian :
Serbuk hablur putih
Kelarutan :
Larut dalam air
Keasaman/
kebasaan : pH = 4.3
– 4.7 untuk 1 % b/v larutan dalam air bebas
karbon dioksida.
karbon dioksida.
Penuruan
titik beku : 0,14 °C
(1 % b/v larutan berair).
Titik
leleh : dekomposisi
pada 252 °C untuk dihidrat.
Kelarutan : hampir tidak larut dalam kloroform
dan eter; sedikit larut dalam etanol (95 %); larut 1 dalam 11 air.
Viskositas : 1,03 mm3/s (1cSt) untuk 1 % b/v
larutan berair.
Penggunaan : Dalam formulasi farmasetikal
dinatrium EDTA digunakan sebagai bahan
pengkelat terutama pada konsentrasi antara 0,005 – 0,1 % b/v.
pengkelat terutama pada konsentrasi antara 0,005 – 0,1 % b/v.
( FI IV
hal 329 )
e.
Aqua Pro
Injectione (a.p.i)
Air untuk injeksi adalah air suling segar yang disuling kembali,
disterilkan dengan cara sterilisasi A
atau C.
Pemerian : Cairan jernih,
tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa.
Sisa
penguapan : Tidak
lebih dari 0,003% b/v, penguapan dilakukan
diatas tangas air, kemudian dikeringkan pada suhu 105°C selama 1 jam.
Penyimpanan : Dalam
wadah tetutup kedap. Jika disimpan dalam wadah bertutup kapas berlemak harus
digunakan dalam waktu 3 hari setelah
pembuatan.
Khasiat
& penggunaan : Untuk pembuatan injeksi.
II.
FORMULA
Atropini
Sulfat 1%
Natrium
Chloridum 0,01%
Benzalkanii
Chloridum 0,05%
Dinatrii
Edetas 0,65%
Aqua Pro
Injectione
III.
PERHITUNGAN
DAN PENIMBANGAN
1.
Perhitungan
Tonisitas :
a. Kelengkapan
Zat
|
∆tb
|
C
|
Atropin Sulfat
|
0,073
|
1
|
Benzalkanii Chloridum
|
0,091
|
0,01
|
Dinatrii Edetas
|
0,132
|
0,05
|
b. Perhitungan
w =
=
= 0,763 % (hiporonis)
2.
Penimbangan
Bahan
|
Satuan Dasar
|
Volume Produksi
|
10 mL/Vial
|
2 Vial/27 mL
|
|
Atropin
Sulfat
|
100 mg
|
270 mg
|
NaCl
|
76 mg
|
205,2 mg
|
Dinatrii
Edetas
|
5 mg
|
13,5 mg
|
Benzalkanii
Cl
|
1 mg
|
2,7 mg
|
IV.
PEMBAHASAN
Pada praktikum steril kali ini dibuat sediaan
obat tetes mata dengan bahan aktif atropin sulfat. Digunakan bentuk garam dari
atropine ini, agar dapat mudah larut dalam pembawa air. Obat tetes mata
sebaiknya dalam bentuk larutan agar dapat dengan mudah berpenetrasi dan
bercampur dengan cairan lakrimal mata.
Dalam pembuatan obat sterilisasi tetes mata merupakan sesuatu yang penting. Apabila larutan
mata yang dibuat tidak steril maka dapat membawa banyak organisme, yang paling
berbahaya adalah Pseudomonas aeruginosa. infeksi mata dari organisme ini yang
dapat menyebabkan kebutaan. Akan menjadi berbahaya penggunaan produk nonsteril
di dalam mata ketika kornea dibuka karena bahan-bahan partikulat dapat
mengiritasi mata. Pada
formulasi obat tetes mata yang kami buat digunakan beberapa bahan tambahan
selain pelarut API, yaitu Benzalkanii Chloridum, Natrium Chloridum, dan
Dinatrii Edetas.
Walaupun Obat tetes mata yang dibuat sudah
steril tetapi perlu penambahan pengawet karena obat tetes mata yang dibuat
digunakan dalam multiple dose, sehingga besar kemungkinan terjadi kontaminasi
mikroba dari udara saat Obat Tetes mata dibuka ketika akan digunakan. Pengawet
dalam Obat tetes mata harus memenuhi syarat yaitu efektif dan efisien (harus
aktif terhadap Pseudomonas aeruginosa), tidak berinteraksi dengan zat aktif dan
eksipien lain, tidak iritan terhadap mata dan tidak toksik. Pengawet yang
dipilih adalah benzalkonium klorida karena efektif dalam dosis rendah (dalam
OTM = 0,01 – 0,02 %), sangat aktif terhadap Pseudomonas aeruginosa, reaksi
antimikrobanya cepat dan stabilitas tinggi pada rentang pH lebar, tetapi masih
kompatibel dengan zat aktif dan eksipien lain.
Dinatrium edetat digunakan sebagai agen
pengkelat untuk mengikat ion logam-logam yang berasal dari wadah gelas, selain
itu wadah gelas berkapur dapat membebaskan logam yang dapat mengkatalisis
hidrolisis zat aktif seperti benzalkonium klorida, karena benzalkonium klorida
dapat dipengaruhi oleh logam sehingga menjadi tidak stabil, selain itu preparat
mata juga tidak boleh mengandung logam.
NaCl digunakan untuk membuat larutan menjadi
isotonis, sehingga tonisitas larutan obat sama dengan tonisitas cairan mata
sehingga tidak menimbulkan rasa perih saat penggunaaan dan tidak dapat
menyebabkan keluarnya air mata, yang dapat mencuci keluar bahan obatnya.
Idealnya pH sediaan tetes mata sama dengan pH cairan mata, yaitu 7,6. Akan
tetapi banyak obat mata yang belum larut sempurna pada pH tersebut sehingga
adanya toleransi pH untuk sediaan tetes mata. Rentang pH obat tetes mata sangat
lebar yaitu 4,5-9 dikarenakan adanya cairan
mata yang dapat membantu menetralisir pH.
Metode
yang kami gunakan adalah cara aseptic. Walaupun Atropine Sulfat merupakan termostabil
(tahan panas) tetapi sediaan tetes mata ini menggunakan kemasan plastic
sehingga pemilihan metodenya menjadi aseptis. Selain berdasarkan kemasan,
pemilihan metode aseptis juga karena sediaan tetes mata ini merupakan obat
multiple dose sehingga ditambahkan pengawet.
Pengerjaan
sterilisasi metode aseptis dilakukan dalam ruang bersih kelas A dengan latar
belakang kelas B. Dalam pembuatannya di
ruang kelas A harus dilengkapi dengan LAF (Laminar Air Flow). LAF ini memiliki
kecepatan udara 0,36-0,54 m/detik karena apabila kurang dari 0,36 m/detik maka
partikel tidak bisa terbawa dan tidak boleh lebih dari 0,54 m.detik menghindari
terjadinya udara tubuler sehingga akan menimbulkan kontaminasi.
V.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2007. The United States Pharmacopeia. Vol
2. Port City Press, Baltimore
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Reynolds, James E. F. 1982. Martindale The Extra
Pharmacopoiea. Twenty-eighth Edition. Pharmaceutical Press : London.
Rowe, Raymond. C, Sheskey, Paul J, and Owen Sian C. 2006. Handbook
of Pharmaceutical Excipient. Fifth edition. Pharmaceutical Press :
London.
Sediaan Injeksi TESTOSTERON PROPIONAT
Sediaan Injeksi
TESTOSTERON PROPIONAT
Nomor Batch : 0505111
|
Tanggal : 01 Juni 2011
|
||||
Disusun Oleh
|
Disetujui Oleh
|
||||
Risya Widya Pratiwi
|
|
||||
Kode Produk
|
Nama Produk
|
Volume Produk
|
Bentuk
|
Kemasan
|
Waktu Pengolahan
|
|
Testoron
|
10 mL
|
Larutan Minyak
|
Vial
|
08.30 – 12.00
|
I.
MONOGRAFI
a.
Testosteroni
Propionas / Testosteron Propionat
C22H32O3 BM
344,49
Definisi : mengandung tidak kurang
dari 97,0 % dan tidak lebih dari 103,0 % 3-Oxoandrost-4-en-17β-yl propanoate
(Bahan Kering). (European Pharmacopeia, 2005.
Halm : 2545)
Pemerian : Hablur atau serbuk
hablur, putih atau putih krem, tidak berbau dan stabil di udara. (Farmakope IV, halm : 775)
Bubuk putih atau hampir putih
atau kristal tak berwarna, praktis tidak larut dalam air, bebas larut
dalam
aseton, dalam alkohol dan dalam metanol, larut dalam minyak lemak. (British Pharmacopeia, 2009)
aseton, dalam alkohol dan dalam metanol, larut dalam minyak lemak. (British Pharmacopeia, 2009)
Kelarutan : Tidak larut dalam air,
mudah larut dalam etanol, dalam dioksan, dalam eter dan dalam pelarut organic
lain, larut dalam minyak nabati. (Farmakope
IV, halm : 775)
Titik Leleh : 119° - 123° C. (British
Pharmacopeia, 2009)
Penggunaan :pengobatan hipogonadisme membutuhkan hingga 50 mg dua kali atau 3 kali seminggu. Untuk perawatan paliatif dari operasi
neoplasma payudara 100 sampai 300 mg seminggu diberikan dalam dosis terbagi.
Testosteron propionate juga diberikan sebagai tablet bukal pada dosis 5 sampai
20 mg per hari. Dosis 200 mg sehari diberikan untuk operasi payudara neoplasma
wanita menopause. Tablet Bukal kadang digunakan untuk pembesaran payudara postpartum
dalam dosis 40 mg sehari. (Martindale,
1982. Halm 1438)
Wadah penyimpanan : dalam wadah dosis tunggal atau wadah dosis
ganda, terlindung dari cahaya. (Farmakope
IV, halm : 775)
Simpan dalam wadah tertutup
baik, terlindung dari cahaya. (British
Pharmacopeia, 2009)
Incompatibilitas :
Dengan alkali dan senyawa oksidator. (Martindale,
1982. Halm 1438)
b.
Oleum Arachidis
Minyak kacang adalah minyak lemak yang telah
dimurnikan, diperoleh pemerasan biji Arachis hypogea L yang telah dimurnikan. (Farmakope Indonesia III, 1979. Halm : 452)
Nama Nonproprietary :
British Pharmacopeia : Arachis oil
Japanesse Pharmacopeia : Peanut Oil
European Pharmacopeia : Arachidis Oleum Raffinatum
USPNF : Peanut Oil
(Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2006.
Halm : 505)
Nama Sinonim : Aextreff CT, minyak earthnut, minyak kacang tanah,
minyak katchung, minyak kacang. (Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2006.
Halm : 505)
Pemerian : minyak kacang tanah
adalah cairan berwarna kuning atau kuning pucat yang memiliki bau dan rasa
samar, hampir tidak berasa. Pada sekitar 38°C menjadi berembun, dan pada suhu yang
lebih rendah itu sebagian membeku. (Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2006.
Halm : 505)
Penggunaan : Pelumas Kendaraan, Pelarut. (Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2006.
Halm : 505)
Arachis minyak memiliki sifat serupa dengan minyak
zaitun dan digunakan untuk tujuan yang sama. emulsi mengandung minyak
Arachis dan dekstrosa telah diberikan dalam infuse intragastric kontinu sebagai
bagian dari diet nitrogen bebas. (Martindale,
1982. Halm 695)
Zat pembawa, zat pelarut (Farmakope Indonesia III, 1979. Halm : 452)
Stabilitas :
Minyak kacang tanah merupakan bahan dasarnya
stabil. Namun pemaparan pada udara perlahan-lahan dapat menebal dan dapat menjadi
tengik. Pemadatan minyak kacang harus benar-benar meleleh dan dicampur sebelum
digunakan.Minyak kacang tanah dapat disterilkan dengan penyaringan aseptik atau
dengan panas kering, misalnya, dengan mempertahankan itu pada 150°C selama 1
jam. (Handbook of
Pharmaceutical Excipient, 2006. Halm : 505)
Bilangan Iodin : 85 sampai 105 (Farmakope Indonesia III, 1979. Halm : 452)
Bilangan Asam : Tidak lebih dari 0,5. (Farmakope Indonesia III, 1979. Halm : 452)
Bilangan Penyabunan : 188 sampai 196. (Farmakope Indonesia III, 1979. Halm : 452)
Penyimpanan : Minyak Kacang tanah harus
disimpan dalam wadah baik kedap udara, lightresistant,. Pada suhu tidak
melebihi 40°C . Materi yang ditujukan untuk digunakan dalam bentuk
sediaan parenteral harus disimpan dalam wadah kaca. (Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2006.
Halm : 505)
Incompatibilitas : Minyak kacang tanah
mungkin disaponifikasi oleh hidroksida alkali. (Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2006.
Halm : 505)
II.
FORMULA
Testosterone Propionat 11,9 mg
Oleum Arachidis
III.
PERHITUNGAN
DAN PENIMBANGAN
1.
Perhitungan
1)
C
testosterone propionat diperoleh dari perhitungan :
C = x C Testosteron
= x 10 % = 11,9 %
2)
Perhitungan
Volume Produksi
Vial = n.c + 6 mL
= 1.10 + 6 mL
= 16 mL
2. Penimbangan
Bahan
|
Satuan
Dasar
|
Volume
Produksi
|
1
mL
|
16
mL
|
|
Testosteron
Propionat
|
11,9
mg
|
190,4
mg
|
IV.
PEMBAHASAN
Pada praktikum yang dilakukan pada tanggal
01 Juni 2011 dibuat sediaan injeksi
dengan menggunakan Testosteron Propionat sebagai zat berkhasiatnya. Adapun
formulanya, yaitu :
Testosterone Propionat 11,9 mg
Oleum Arachidis add 16 mL
Pemilihan testosterone propionat sebagai zat
aktif ini karena testosterone propionate walaupun tidak dapat larut air tetapi
dapat larut dalam minyak nabati sehingga dapad dibuat dalam bentuk sediaan
injeksi intramuskular. Berbeda dengan testosterone propionate, testosterone
tidak dapat larut air, alkohol, maupun minyak nabati. Dilihat dari kelarutannya
maka untuk membuat sediaan testosteron dapat dibuat sediaan oral tetapi
hambatannya adalah tidak dapat diberikan secara
oral karena oleh bakteri usus gugus 17ß-hidroksi akan dioksidasi menjadi
17ß-keto yang tidak aktif. Selain itu testosteron mempuyai waktu paruh pendek karena dapat cepat diserap
dalam saluran cerna dan cepat mengalami degradasi hepatik. Karena hal ini maka
menggunakan derivat testosteron, yaitu testosterone propionate yang mempunyai
awal kerja cepat dan masa kerja yang lebih pendek dibanding derivat-derivat
testosteron lain.
Injeksi testosterone memiliki konsentrasi
10mg/mL yang bertujuan untuk memenuhi kekurangan tubuh terhadap hormone
testosterone. Berdasarkan literatur, testosteron memiliki pH stabil antara
4-7,5. pH optimal untuk
darah atau cairan tubuh yang lain adalah 7,4 dan disebut isohidri. Karena tidak
semua bahan obat steril pada pH cairan tubuh, pH harus berada di antara rentang
4-7,5 bertujuan untuk mencegah terjadinya rangsangan/rasa sakit pada saat
disuntikkan. Jika pH >9 dapat menyebabkan nekrosis jaringan (jaringan
menjadi mati), sedangkan jika pH <3 adanya="adanya" dalam="dalam" dan="dan" disuntikkan.="disuntikkan." ditambahkan="ditambahkan" i="i" ini="ini" intramuskular="intramuskular" itu="itu" karena="karena" kestabilan="kestabilan" lebar="lebar" maka="maka" masuk="masuk" menimbulkan="menimbulkan" merupakan="merupakan" pada="pada" pendapar.="pendapar." pengawet="pengawet" perlu="perlu" ph="ph" phnya="phnya" rasa="rasa" rentang="rentang" saat="saat" sakit="sakit" sediaan="sediaan" selain="selain" style="mso-bidi-font-style: normal;" tambahan="tambahan" testosterone="testosterone" tidak="tidak" tubuh="tubuh">single dose3>
.
Dalam
sediaan injeksi intramuskular ini tidak perlu adanya tambahan zat pengisotonis
karena sediaan ini dalam bentuk larutan minyak yang tidak memiliki titik beku.
Karena bentuknya yang merupakan larutan minyak maka pemberiannya intramuskular
karena apabila intravena maka akan terjadi penimbunan yang akhirnya pembuluh
darah bisa menjadi tersumbat.
Dari
sediaan yang telah di buat pada praktikum kali ini, kita membuat injeksi
testosteron yang tanpa menggunakan bahan tambahan lain selain pelarut
sediaan, pelarut non air atau sediaan
injeksi pembawa minyak dan zat aktif testosterone sangat larut baik dalam minyak
nabati, minyak nabati yang dipilih harus memenuhi persyaratan oleum pro injection. Persyaratan oleum pro injection, diantaranya:
1.
Harus jernih pada suhu 100.
2. Pemeriaan,
syarat kelarutan, sisa pemijaran, minyak mineral, minyak harsa, senyawa
belerang, logam, memenuhi syarat yang tertera pada olea pinguia.
3. Bilangan
asam tidak kurang dari 0,2 dan tidak lebih dari 0,9
4. Bilangan
iodium tidak kurang dari 79 dan ridak lebih dari 128.
5.
Bilangan penyabunan tidak kurang dari
185 dan tidak lebih dari 200
Dalam
sediaan ini pemilihan pelarutnya adalah oleum arachidis. Hal ini karena Oleum
arachidis memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai oleum pro injection yang disebutkan sebelumnya. Oleum Arachidis
memiliki bilangan asam tidak lebih dari 0,5, bilangan iodine 85 sampai 105, dan
bilangan penyabunan 188 sampai 196. Sebelum
sediaan dimasukan kedalam vial, terlebih dahulu harus dilakukan proses
penyaringan atau filtrasi dengan menggunakan kain kasa, filtrasi ini dilakukan
dengan tujuan agar sediaan yang berada didalam ampul tidak mengandung partikel
kasar setelah proses filtrasi.
Vial
yang telah berisi sediaan kemudian ditutup sementara dan dimasukan kedalam oven
selama 1jam dengan suhu 1500C. kemudian setelah itu vial ditutup dengan
penutup karet secara aseptik yang dapat memperkecil kemungkinan terjadi
cemaran kuman hingga seminimal mungkin.
Pemilihan ini berdasarkan bahan-bahan dalam
formula ini terutama zat aktif yang bersifat stabil terhadap pemanasan.
Sterilisasi menggunakan sterilisasi panas kering karena apabila menggunakan
autoklaf maka kemungkinan akan ada uap air yang masuk dalam sediaan.
Kemungkinan ini dapat menurunkan stabilitas atau merusak sediaan yang dibuat. Sediaan
yang akan disterilkan dimasukkan ke dalam wadah kemudian di tutup kedap, atau
penutupan ini dapat bersifat sementara untuk mencegah pencemaran. Wadah yang
tertutup sementara kemudian ditutup kedap menurut teknik aseptik. Wadah yang
digunakan adalah vial kaca bening. Hal ini salah karena sediaan ini harus
terlindungi dari cahaya untuk menghindari kerusakan sediaan oleh cahaya dengan
adanya proses oksidasi. Seharusnya wadah yang digunakan adalah vial berwarna
coklat karena testosterone propionat inkompatibilitasnya terhadap senyawa
oksidator atau dapat teroksidasi terhadap cahaya.
V.
LAMPIRAN
1)
Aspek
Farmakologi
Indikasi : Defisiensi androgen
(hipogonadisme,hipogonadotropin), Keterlambatan pubertas pada pria, kanker
payudara (karsinomamae).
Kontraindikasi :
Karsinoma prostat.
Efek Farmakologi : Testosteron adalah zat androgen utama yang
disintesa dalam testis, ovarium dan ginjal. Sel-sel leydig (sel-sel
interstitium) dari testes distimulasi oleh LH untuk menghasilkan testosteron
sebanyak 2,5-11 mg/hari. Sintesa testosteron diregulasi oleh FSH dan LH dari
hipofisis, yang juga menstimulasi pertumbuhan testes dan pembentukan sel-sel
mani (spermatogenesis). LH bereaksi dengan sel-sel leydig dengan efek
peningkatan produksi C-AMP yang berakibat dimulai reaksi enzimatis: asetat" kolesteron " testosteron
Dosis dan cara pemberian : 10 mg/hari secara IM.
Efek samping : Maskulinasi terjadi pada perempuan,
feminisasi terjadi pada pria, penghambatan spermatogenesis, hiperplasia prostat
(pada laki-laki usia lanjut merangsang pembesaran prostat), gangguan
pertumbuhan, udemi ikterus (hepatitis kolestatik), hiperkalsemia dapat timbul
pada perempuan penderita karsinoma payudara yang diobati dengan androgen.
Interaksi obat : Zat androgen meningkatkan efek antikoagulan
(kumarin idandion) sehingga perlu penerunan dosis antikoagulan untuk mencegah
pendarahan, metandrostenolon menaikan efektifitas dan efek toksik
kortikosteroid. Anabolik steroid dapat menurunkan kadar gula darah penderita
diabetes melitus sehingga kebutuhan akan obat antidiabetik menurun.
2)
Etiket
SEKOLAH
TINGGI FARMASI INDONESIA
Jl.
Soekarno Hatta 354 Parakan Resik
|
|||
No Batch : 0505111
Nama Dagang : Testoron
Vial 10 mL
Injeksi Intramuskular
Mengandung Testosteron 10 mg/mL
Exp.
Date : Mei 2013
|
|||
HARUS
DENGAN RESEP DOKTER
|
|||
KOCOK
DAHULU
|
3)
Brosur
|
4)
Kemasan
VI.
DAFTAR
PUSTAKA
British Pharmacopeia
Commission . 2009. British Pharmacopeia. Vol 1. The Stationery Office, London
Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III.
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Council of Europe. 2005. European Pharmacopeia Fifth Edition. Council
Of Europe, Strasbourg
Reynolds, James E. F. 1982.
Martindale
The Extra Pharmacopoiea. Twenty-Eigth Edition. Pharmaceutical Press :
London.
Rowe, Raymond. C, Sheskey,
Paul J, and Owen Sian C. 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipient.
Fifth edition. Pharmaceutical Press : London.
Langganan:
Postingan (Atom)