Monosakarida
Fruktosa,
salah satu jenis monosakarida.
Monosakarida merupakan karbohidrat dalam bentuk gula sederhana. Sebagaimana disakarida, monosakarida berasa manis, larut air, dan bersifat kristalin. Monosakarida digolongkan
berdasarkan jumlah atom karbon yang dikandungnya (triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, dan heptosa) dan gugus aktifnya, yang bisa berupa aldehida atau keton. Ini kemudian bergabung, menjadi misalnya aldoheksosa dan
ketotriosa. Selanjutnya, tiap atom karbon yang mengikat gugus hidroksil
(kecuali pada kedua ujungnya) bersifat optik aktif, sehingga menghasilkan beberapa
karbohidrat yang berlainan meskipun struktur dasarnya sama. Sebagai contoh, galaktosa adalah aldoheksosa, namun memiliki sifat yang berbeda dari
glukosa karena atom-atomnya disusun berlainan.
Contoh lainnya:
Sifat
fisik : Kebanyakan tidak berwarna, padat
kristalin (manis).
Struktur : Dengan beberapa pengecualian
(misalnya deoksiribosa atau gula amino), monosakarida memiliki rumus kimia umum: (CH2O)n.
Monosakarida mengandung salah satu dari gugus fungsi keton atau aldehida.
Struktur siklik : Cara umum untuk menampilkan struktur
siklik monosakarida adalah dengan menggunakan proyeksi Haworth.
Tatanama : Monosakarida yang mengandung gugus aldehida digolongkan sebagai aldosa, sedangkan yang mengandung gugus keton disebut ketosa.
Reaksi
Monosakarida
|
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana. Monosakarida meliputi
glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan lain-lain.
1.
Glukosa
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa, disebut juga dekstrosa
karena memutar bidang polarisasi ke kanan. Glukosa merupakan komponen utama
gula darah, menyusun 0,065- 0,11% darah kita. Glukosa dapat terbentuk dari
hidrolisis pati, glikogen, dan maltosa. Glukosa sangat penting bagi kita karena
sel tubuh kita menggunakannya langsung untuk menghasilkan energi. Glukosa dapat
dioksidasi oleh zat pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens sehingga
sering disebut sebagai gula pereduksi.
D-glukosa
|
β-D-glukosa
|
α-D-glukosa
|
2.
Galaktosa
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini
jarang terdapat bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk
laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang
manis jika dibandingkan dengan glukosa dan kurang larut dalam air. Seperti
halnya glukosa, galaktosa juga merupakan gula pereduksi.
D-galaktosa
|
β-D-galaktosa
|
α-D-galaktosa
|
3.
Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa
karena memutar bidang polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya heksulosa yang
terdapat di alam. Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat dalam madu
dan buah-buahan bersama glukosa. Fruktosa dapat terbentuk dari hidrolisis suatu
disakarida yang disebut sukrosa. Sama seperti glukosa, fruktosa adalah suatu
gula pereduksi.
(a)
|
(b)
|
Struktur
fruktosa: (a) struktur terbuka (b) struktur siklis
|
Monosakarida
merupakan sakarida sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi satuan
terkecil walaupun dalam suasana yang lunak sekalipun. Monosakarida paling
sederhana adalah gliseraldehid atau aldotriosa dan isomerinya adalah
dihidroksiaseton atau ketotriosa perhatikan Bagan 14.6. Kedua senyawa tersebut
merupakan suatu triosa karena mengandung tiga atom karbon. Jadi suatu
monosakarida, tidak hanya dapat dibedakan berdasarkan gugus-gugus fungsionalnya
melainkan juga dari jumlah atom karbonnya.
Bagan 14.6. Monosakarida sederhana
aldotriosa dan ketotriosa
Monosakarida
yang paling banyak ditemukan dalam tubuh organisme adalah monosakarida yang
dibangun dengan 6 (enam) atom C yang dikenal sebagai Glukosa. Pada molekul ini
terdapat lima gugus hidroksil dan satu gugus aldehid yang terikat pada atom
karbon. Glukosa memiliki dua isomer yaitu manosa dan Galaktosa, perbedaan
antara Glukosa dengan Manosa terletak pada gugus hidroksi pada atom C nomor 2.
Demikian pula halnya perbedaan antara Glukosa dan Galaktosa terletak pada gugus
hidroksinya, gugus OH disebelah kanan untuk galaktosa sedangkan glukosa
terletak disebelah kiri, untuk lebih jelasnya perhatikan Bagan 14.7.
Bagan14.7. Rumus bangun senyawa
D-Glukosa, D-Manosa dan D-Galaktosa
Glukosa dengan rumus molekul C6H12O6, adalah monosakarida yang mengandung
enam atom karbon. Glukosa merupakan polihidroksi aldehida (memiliki gugus CHO).
Lima karbon dan satu oksigennya membentuk siklik yang disebut “cincin
piranosa”, bentuk siklik ini paling stabil untuk aldosa beratom karbon enam.
Dalam cincin piranosa, atom karbon mengikat gugus samping hidroksil dan
hidrogen kecuali untuk atom C no.5, yang terikat pada gugus CH2OH sebagai atom
karbon nomor 6. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan pada pH 7,
struktur D-Glukosa dalam bentuk cincin piranosa ditunjukan pada Gambar 14.8.
Selain memiliki isomer, Glukosa juga memiliki enansiomer yaitu isomer cermin
terhadap dirinya yaitu D-glukosa dan L-glukosa. Namun kenyataannya yang
ditemukan pada organisme, hanya yang dalam bentuk D-isomer. Dalam bentuk rantai
lurus kita dapat dengan mudah membedakan Bentuk D atau L konformasi isomer pada
karbon nomor 5 atau pada atom C asimetris. Notasi D berasal dari kata Dextro
berarti kanan, dan notasi L berarti levo atau kiri, sebagai penanda digunakan
gugus hidroksilnya.
Gambar 14.8. Bentuk cincin piranosa
senyawa D-Glukosa
Sedangkan pada cincin piranosa juga memiliki dua bentuk yang khas, yaitu
posisi dari gugus hidroksil pada atom karbon pertama. Jika gugus hidroksil
berposisi di bawah hidrogennya, maka disebut dengan bentuk α (alfa).
Demikianpula sebaliknya jika gugus hidroksilnya berposisi di atas hidrogennya,
disebut dengan bentuk β (beta), perhatikan Gambar 14.9 dan Gambar 14.10.
Glukosa di dalam air akan membentuk keseimbangan dalam dua bentuk, yaitu bentuk
α -D–Glukosa dan β -D–Glukosa, dengan komposisi 36 : 64. Proses perubahan dari
α -D–Glukosa ke β -D–Glukosa atau sebaliknya disebut dengan disebut mutarotasi.
Gambar 14.9. α–D–Glukosa
Gambar 14.10. β–D–Glukosa
Glukosa merupakan sumber tenaga utama bagi makhluk hidup. Glukosa diserap
ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini
kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju
hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali
menjadi glukosa pada saat dibutuhkan kembali. Perombakan karbohidrat yang
menghasilkan bentuk lain selain glukosa seperti: fruktosa dan galaktosa, akan
diangkut ke hati, dandikonversi atau diubah menjadi glukosa. Fruktosa merupakan
monosakarida yang memiliki enam atom karbon merupakan isomer dari glukosa,
namun memiliki gugus aldehid. Fruktosa terasa lebih manis dari glukosa dan
banyak terdapat dalam buahbuahan. Untuk membedakan struktur molekul glukosa
dengan fruktosa, dapat mencermati Bagan 14.11.
Bagan 14.11. Fruktosa
Glukosa juga memiliki keunggulan yaitu tidak mudah bereaksi secara
nonspesifik dengan gugus amino suatu protein dengan cara mereduksinya. Reaksi
ini dikenal dengan glikosilasi yang dapat merusak fungsi berbagai enzim. Hal
ini disebabkan karena glukosa berada dalam bentuk isomer siklik yang kurang
reaktif. Beberapa dampak glikosilasi protein adalah komplikasi akut seperti
diabetes, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal.
Pada
umumnya karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi monosakarida, oligosakarida,
serta polisakarida. Monosakarida merupakan suatu molekul yang dapat terdiri
dari lima atau enam atom C, sedangkan oligosakarida merupakan polimer dari 2-10
monosakarida, pada pada umumnya polisakarida merupakan polimer yang terdiri
lebih dari 10 monomer monosakarida.
Monosakarida
merupakan karbohidrat dalam bentuk gula sederhana. Sebagaimana disakarida,
monosakarida berasa manis, larut air, dan bersifat kristalin. Monosakarida
digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon yang dikandungnya (triosa, tetrosa,
pentosa, heksosa, dan heptosa) dan gugus aktifnya, yang bisa berupa aldehida
atau keton. Ini kemudian bergabung, menjadi misalnya aldoheksosa dan
ketotriosa. Monosakarida, terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi
dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yg lebih
sederhana.
Selanjutnya,
tiap atom karbon yang mengikat gugus hidroksil (kecuali pada kedua ujungnya)
bersifat optik aktif, sehingga menghasilkan beberapa karbohidrat yang berlainan
meskipun struktur dasarnya sama. Sebagai contoh, galaktosa adalah aldoheksosa,
namun memiliki sifat yang berbeda dari glukosa karena atom-atomnya disusun
berlainan.
Struktur Monosakarida
Struktur
monosakarida ada yang ditulis dalam bentuk rantai lurus, ada pula dalam bentuk
cincin. Monosakarida yang memiliki lima atau lebih atom karbonnya biasanya
berada dalam struktur cincin, di mana gugus karbonil membentuk ikatan kovalen
dengan atom oksigen dari gugus hidroksil pada atom karbon lainnya. Struktur
cincin piranosa (turunan dari piran) terbentuk karena aldehida bereaksi dengan
alkohol dan membentuk senyawa turunan yang disebut hemiasetal. Reaksi ini
terjadi antara atom karbon aldehida no 1 dengan gugus hidroksil bebas pada atom
karbon ke-5 sehingga terbentuk struktur cincin bersudut 6. Hanya aldosa yang
memiliki 5 atau lebih atom karbon yang dapat membentuk cincin piranosa yang
stabil. Ada pula reaksi yang membentuk cincin 5 sudut beranggotakan lima furan
yang disebut furanosa. Pada ketoheksosa gugus hidroksil pada atom karbon 5
bereaksi dengan gugus karbonil pada atom karbon 2, membentuk cincin furanosa
yang mengandung suatu ikatan hemiaketal. Penggambaran struktur piranosa dan
furanosa karbohidrat biasanya dilakukan dengan menggunakan proyeksi Haworth.
Pinggir cincin yang dekat dengan pembaca ditulis lebih tebal. Cincin piranosa
terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk kapal dan bentuk kursi. Bentuk yang
paling umum adalah bentuk kursi karena bentuk ini lebih stabil daripada bentuk
kapal.
Tatanama
Tata
nama monosakarida tergatung dari gugus fungsional yang dimiliki dan letak gugus
hidroksilnya. Monosakarida yang mengandung gugus aldehida digolongkan sebagai
aldosa, sedangkan yang mengandung gugus keton disebut ketosa. Monosakarida
dengan enam atam C disebut heksosa, misalnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Monosakarida yang mempunyai lima atom C disebut pentosa misalnya xilosa,
arabinosa, dan ribosa.
Sifat fisik
Monosakarida
Kebanyakan tidak berwarna, padat kristalin (manis). Dg beberapa pengecualian
(misalnya deoksiribosa atau gula amino), monosakarida memiliki rumus kimia
umum: (CH2O)n.
Monosakarida
mengandung salah satu dari gugus fungsi keton atau aldehida. Struktur siklik
secara umum untuk menampilkan struktur siklik monosakarida adalah dengan
menggunakan proyeksi Haworth. Isomerisme Biasanya digunakan sistem D,L. huruf D
yang terlihat pada nama gula seperti D-Glukosa merupakan singkatan dari
dekstro, dan L dari kata Levo. Biasanya huruf D atau L ditulis didepan nama
gula sederhana. Bentuk L merupakan bayangan cermin dari bentuk D. pemberian
nama D atau L, berdasarkan penulisan rumus bangun gliseraldehid menurut
Fischer.
Beberapa monosakarida penting
Glukosa
Glukosa
disebut juga gula anggur karena terdapat dalam buah anggur, gula darah karena
terdapat dalam darah atau dekstrosa karena memutarkan bidang polarisasi kekanan.
Glukosa merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa
dan glikogen. Glukosa merupakan senyawa organik terbanyak. terdapat pada
hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa.
Fruktosa
Fruktosa
Fruktosa
terdapat dalam buah2an, merupakan gula yang paling manis. Bersama2 dengan
glukosa merupakan komponen utama dari madu. Larutannya merupakan pemutar kiri
sehingga fruktosa disebut juga levulosa.
Ribosa dan
2-deoksiribosa
Ribosa da
2-deoksiribosa adalah gula pentosa yg membentuk RNA dan DNA.
Sifat-sifat
monosakarida
1. semua
monosakarida zat padat putih, mudah larut dalam air.
2. larutannya
bersifat optis aktif.
3. larutan
monosakarida yg baru dibuat mengalami perubahan sudut putaran disebut
mutarrotasi.
4. contoh
larutan alfaglukosa yang baru dibuat mempunyai putaran jenis + 113` akhirnya
tetap pada + 52,7`.
5. umumnya
disakarida memperlihatkan mutarrotasi, tetapi polisakarida tidak.
6. semua
monosakarida merupakan reduktor sehingga disebut gula pereduksi.
7. Reaksi
dengan basa dan asam.
Apabila glukosa
dilarutkan ke dalam basa encer, beberapa jam kemudian dihasilkan campuran yang
terdiri dari fruktosa, manosa, dan sebagian glukosa semula. Sedangkan, dalam
basa encer, monosakarida sangat stabil, tetapi jika aldoheksosa dipanaskan
dalam asam kuat, akan mengalami dehidrasi dan diperoleh bentuk hidroksimetil
furtural. Dalam bentuk yang sama, pentose juga akan berubah menjadi bentuk
furtural.
8. Gula
pereduksi
Sebagian karbohidrat
bersifat gula pereduksi. Sifat gula pereduksi ini disebabkan adanya gugus
aldehida dan gugus keton yang bebas, sehingga dapat mereduksi ion-ion logam.
Gugus aldehida pada aldoheksosa mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat
dalam pH netral oleh zat pengoksidasi atau enzim. Dalam zat pengoksidasi kuat,
gugus aldehida dan gugus alkohol primer akan teroksidasi membentuk asam
dikarboksilat atau asam ardalat. Gugus aldehida atau gugus keton monosakarida
dapat direduksi secara secara kimia menjadi gula alkohol, misalnya D-sorbito
yang berasal dari D-glukosa.
9. Pembentukan
glikosida
Monosakarida dapat
membentuk glikosida dan asetal. Jika gugus hidroksil pada sebuah molekul gula
bereaksi dengan hidroksil dari hemiasetal atau hemiaketal molekul gula yang
lain, maka akan terbentuk glikosida yang disebut disakarida. Ikatan ini
dinamakan ikatan glikosida yang berfungsi untuk menghubungkan sejumlah besar
unit monosakarida menjadi polisakarida.
10. Pembentukan
ester
Semua monosakarida atau
polisakarida dapat terasetilasi oleh asam asetat anhidrida yang berlebihan
membentuk O-asetil-α-D-glukosa. Gugus asetil yang berikatan secara ester ini
bisa dihidrolisis oleh asam atau basa. Sifat ini sering juga digunakan untuk
penentuan struktur karbohidrat. Senyawa ester yang penting dalam dalam
metabolisme adalah ester fosfat.
11. Fenilosazon
dan Osazon
Monosakarida dapat bereaksi dengan
larutan fenil hidrazin dalam suasana asam pada suhu 100oC, membentuk ozazon.
Senyawa ini tidak larut dalam air dan mudah mengkristal. Glukosa, fruktosa, dan
manosa akan menghasilkan fenolsazon yang sama, selanjutnya, akan terbentuk
asazon yang berwarna, mengkristal secara khas, dan dapat digunakan untuk
menentukan jenis karbohidrat.
Identifikasi
monosakarida
1. uji
umum utk karbohidrat adalah uji Molisch. bila larutan karbohidrat diberi
beberapa tetes larutan alfa-naftol, kemudian H2SO4 pekat secukupnya sehingga
terbentuk 2 lapisan cairan, pada bidang batas kedua lapisan itu terbentuk
cincin ungu.
2. gula
pereduksi yaitu monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dapat ditunjukkan
dg pereaksi Fehling atau Bennedict. Gula pereduksi bereaksi dg pereaksi Fehling
atau Benedict menghasilkan endapan merah bata (Cu2O). Selain Pereaksi Benedict
dan Fehling, gula pereduksi juga bereaksi positif dg pereaksi Tollens.
3. reaksi
Seliwanoff (khusus menunjukkan adanya fruktosa). Pereaksi seliwanoff terdiri
dari serbuk resorsinol + HCl encer. Bila fruktosa diberi pereaksi seliwanoff
dan dipanaskan dlm air mendidih selama 10 menit akan terjadi perubahan warna
menjadi lebih tua.
O
O
║
║
C
H C OH
(CHOH)4
+ 2CUO (CHOH)4 + CU2O↓
│
Fehling │ cermin tembaga
CH2OH
CH2OH
Glukosa
as. Glukonat
Key Word
·
Glikogenesis adalah poses pembentukan
glikogen dari glukosa.
·
Glikogenolisis
adalah proses penguraian Glikogen menjadi Glukosa
·
Fermentasi
adalah Penguraian Glukosa menjadi Senyawa antara ( asam laktat , alkohol)
karena penguraian glukosa dalam suasana Anaerob
·
Respirasi
adalah sebutan penguraian Glukosa menjadi CO2 dan H2O dalam suasana Aerob
·
Pada metabolisme karbohidrat pada
manusia dan hewan secara umum, setelah melalui dinding usus halus sebagian
besar monosakarida dibawa oleh aliran darah ke hati.
·
Di dalam hati, monosakarida mengalami
sintesis menghasilkan glikogen, oksidasi menjadi CO 2 dan H 2O atau
dilepaskan untuk dibawa dengan aliran darah kebagian tubuh yang memerlukannya
sebagaimana digambarkan sbb
Gambaran Umum Metabolisme Karbohidrat: Hubungan antara
hati, darah dan otot.
·
Sebagian lain monosakarida dibawa
langsung ke sel jaringan organ tertentu dan mengalami proses metabolisme lebih
lanjut.
·
Karena pengaruh berbagai faktor dan
hormon insulinyang dihasilkan oleh kelenjar pankreas, maka hati dapat mengatur
kadar glukosa dalam darah.
·
Bila kadar glkosa dalam darah meningkat
sebagai akibat naiknya proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat, sintesis
glikogen dari glukosa oleh hati akan naik.
·
Sebaliknya bila kadar glukosa menurun,
misalnya akibat latihan olahraga, glikogern diuraikan menjadi glukosa yang
selanjutnya mengalami proses katabolisme menghasilkan energi (dalam bentuk
energi kimia, ATP) yang dibutuhkan oleh kegiatan olahraga tersebut
·
Kadar glukosa
dalam darah merupakan faktor yang sangat penting untuk kelancaran kerja tubuh.
Kadar normal glukosa dalam darah adalah 70-90 mg/100 ml.
·
Keadaan dimana
kadar glukosa berada di bawah 70mg/100ml disebut hipoglisemia, sedangkan
diatas 90mg/100ml disebut hiperglisemia.
·
Hipoglisemia yang
ekstrem dapat menghasilkan suatu rentetan reaksi goncangan yang ditunjukkan
oleh gejala gemetarnya otot, perasaan lemah badan dan pucatnya warna kulit.
·
Hipoglisemia yang
serius dapat menyebabkan kehilangan kesadaran sebagai akibat kekurangan glukosa
dalam otak yang diperlukan untuk pembentukan energi, sehingga pada akhirnya
dapat menyebabkan kematian.
·
Kadar glukosa yang tinggi merangsang
pembentukan glikogen dari glukosa, sintesis asam lemak dan kolesterol dari
glukosa. Kadar glukosa antara 140 dan 170 mg/100 ml disebut kadar ambang
ginjal, karena pada kadar ini glukosa diekskresi dalam kemih melalui
ginjal.
·
Gejala ini disebut glukosuria yaitu
keadaan ketidakmampuan ginjal untuk menyerap kembali glukosa yang telah
mengalami filtrasi melalui sel tubuh.
·
Kadar glukosa dalam darah diatur oleh
beberapa hormon. Insulin dihasilkan oleh kelenjar pankreas menurunkan kadar
glukosa dengan menaikkan pembentukan glikogen dari glukosa.
·
Adrenalin (epineprin) yang juga
dihasilkan oleh pankreas, dan glukagon berperan dalam menaikkan kadar glukosa
dalam darah. Semua faktor ini bekerjasama secara terkoordinasi mempertahankan
kadar glukosa tetap normal untuk menunjang berlangsungnya proses metabolisme
secara optimum.
Proses
pembentukan glikogen ringkasnya sebagai berikut :
1. Tahap
pertama adalah pembentukan glukosa-6-fosfat dari glukosa, dengan bantuan enzim
glukokinase dan mendapat tambahan energi dari ATP dan fosfat.
2. Glukosa-6-fosfat
dengan enzim glukomutase menjadi glukosa-1-fosfat.
3. Glukosa-1-fosfat
bereaksi dengan UTP (Uridin Tri Phospat) dikatalisis oleh
uridil transferase menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa)
dan pirofosfat (PPi).
4. Tahap
terakhir terjadi kondensasi antara UDP-glukosa dengan glukosa nomor satu dalam
rantai glikogen primer menghasilkan rantai glikogen baru dengan tambahan satu unit
glukosa.
·
Glukosa 6-fosfat dan glukosa 1-fosfat
merupakan senyawa antara dalam proses glikogenesis atau pembentukan
glikogen dari glukosa.
·
Proses kebalikannya, penguraian
glikogen menjadi glukosa yang disebut glikogenolisis juga melibatkan
terjadinya kedua senyawa antara tersebut tetapi dengan jalur yang berbeda
seperti digambarkan pada Gambar dibawah.
·
Senyawa antara UDP-glukosa (Glukosa
Uridin Difosfat) terjadi pada jalur pembentukan tetapi tidak pada jalur
penguraian glikogen. Demikian pula enzim yang berperan dalam kedua jalur
tersebut juga berbeda.
Gambar Glikogenesis
·
Gugus fosfat dan energi yang diperlukan
dalam reaksi pembentukan glukosa 6-fosfat dsari glukosa diberikan oleh ATP yang
berperan sebagai senyawa kimia berenergi tinggi.
·
Sedang enzim yang mengkatalisnya adalah
glukokinase. Selanjutnya, dengan fosfoglukomutase, glukosa 6-fosfat mengalami
reaksi isomerasi menjadi glukosa 1-fosfat
Gambar Pembentukan Uridin Di Phosphat
Glucosa
·
Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin
tri fosfat (UTP) dikatalis oleh glukosa 1-fosfat uridil transferase
menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa)dan pirofosfat (PPi).
·
Mekanisme reaksi glikogenesis juga
merupakan jalur metabolisme umum untuk biosintesis disakarida dan polisakarida.
·
Dalam berbagai tumbuhan seperti tanaman
tebu, disakarida sukrosa dihasilkan dari glukosa dan fruktosa melalui mekanisme
biosintesis tersebut.
·
Dalam hal ini UDP-glukosa abereaksi
dengan fruktosa 6-fosfat, dikatalis oleh sukrosa fosfat sintase, membentuk
sukrosa 6-fosfat yang kemudian dengan enzim sukrosa fosfatase dihidrolisis
menjadi sukrosa.
Glikogenolisis
Tahap pertama penguraian glikogen
adalah pembentukan glukosa 1-fosfat. Berbeda dengan reaksi pembentukan glikogen,
reaksi ini tidak melibatkan UDP-glukosa, dan enzimnya adalah glikogen
fosforilase. Selanjutnya glukosa 1-fosfat diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh
enzim yang sama seperti pada reaksi kebalikannya (glikogenesis) yaitu
fosfoglukomutase.
Tahap reaksi berikutnya adalah
pembentukan glukosa dari glukosa 6-fosfat. Berbeda dengan reaksi kebalikannya
dengan glukokinase, dalam reaksi ini enzim lain, glukosa 6-fosfatase,
melepaskan gugus fosfat sehigga terbentuk glukosa. Reaksi ini tidak
menghasilkan ATP dari ADP dan fosfat.
Glukosa yang terbentuk inilah nantinya
akan digunakan oleh sel untuk respirasi sehingga menghasilkan energy , yang
energy itu terekam / tersimpan dalam bentuk ATP
Istilah
yang berhubungan dengan metabolisme penguraian glukosa Dibagi menjadi dua :
1. Fermentasi
( Respirasi Anaerob)
2. Respirasi
Aerob
Fermentasi atau peragian adalah proses
penguraian senyawa kimia glukosa tanpa oksigen melalui proses Glikolisis yang
menghasilkan asam Piruvat , namun tidak berlanjut dengan siklus krebs dan
transport Elektron karena suasana reaksi tanpa oksigen.
Asam
Piruvat kemudian akan diproses tanpa oksigen menjadi Asam piruvat ( Fermentasi
Asam Piruvat ) atau Asam Piruvat menjadi Asetal dehide kemudian Alkohol dalam
Fermentasi Alkohol
Fermentasi
menghasilkan gas CO2. Dalam Fermentasi Alkohol.
Respirasi
aerob adalah
proses reaksi kimia yang terjadi apabila sel menyerap O2, menghasilkan CO2 dan
H2O.
Respirasi
dalam arti yang lebih khusus adalah prosesproses penguraian glukosa dengan
menggunakan O2, menghasilkan CO2, H2O, dan energi (dalam bentuk energy kimia,
ATP)
Proses
Respirasi yang berjalan secara Aerob meliputi 3 langkah yaitu
1. Glikosis,
2. Daur
Krebs : Dekarbosilasi Oksidatif dan
Siklus Krebs
3. Sistem
Transport electron (Fosforilasi Oksidatif)
·
Glukosa adalah unit terkecil dari
Karbohidrat
·
Karbohidrat adalah senyawa yang
tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O.
·
Karbohidrat setelah dicerna di usus, akan
diserap oleh dinding usus halus dalam bentuk monosakarida
·
Monosakarida dibawa oleh aliran darah
sebagian besar menuju hati, dan sebagian lainnya dibawa ke sel jaringan
tertentu, dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut.
·
Di dalam hati, monosakarida mengalami
proses sintesis menghasilkan glikogen, dioksidasi menjadi CO2 dan H2O, atau
dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan.
·
Hati dapat mengatur kadar glukosa dalam
darah atas bantuan hormon insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas.
·
Kenaikan proses pencernaan dan
penyerapan karbohidrat menyebabkan glukosa dalam darah meningkat, sehingga
sintesis glikogen dari glukosa oleh hati akan naik.
·
Sebaliknya, jika banyak kegiatan maka
banyak energi untuk kontraksi otot sehingga kadar glukosa dalam darah menurun
·
Dalam hal ini, glikogen akan diuraikan
menjadi glukosa yang selanjutnya mengalami katabolisme menghasilkan energi
(dalam bentuk energi kimia, ATP).
·
Faktor yang penting dalam kelancaran
kerja tubuh adalah kadar glukosa dalam darah.
·
Kadar glukosa di bawah 70 mg/100 ml
disebut hipoglisemia.
·
Adapun di atas 90 mg/100 ml disebut
hiperglisemia.
·
Hipoglisemia yang serius dapat
berakibat kekurangan glukosa dalam otak sehingga menyebabkan hilangnya
kesadaran (pingsan).
·
Hiperglisemia merangsang terjadinya
gejala glukosuria, yaitu ketidakmampuan ginjal untuk
menyerap kembali glukosa yang telah mengalami filtrasi melalui sel tubuh.
Hormon
yang mengatur kadar gula dalam darah, yaitu:
1. Hormon
insulin, dihasilkan oleh pankreas, berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam
darah;
2. hormon
adrenalin, dihasilkan oleh korteks
Untuk
memahami proses penyederhanaan Glukosa dalam Glikolisis, Dekarbolsilasi
Oksidatif , Siklus krebs dan STE(Fosforilasi oksidatif) secara skematis akan
diuraikan disini OK
GLIKOLISIS
Proses penguraian karbohidrat menjadi piruvat. Juga
disebut jalur metabolisme Emden-Meyergoff dan sering diartikan pula
sebagai penguraian glukosa menjadi piruvat. Proses ini terjadi dalam
sitoplasma. Glikolisis anaerob: proses penguraian karbohidrat
menjadi laktat melalui piruvat tanpa melibatkan oksigen.
Proses
penguraian glukosa menjadi CO
2 dan air seperti juga semua proses oksidasi. Energi yang dihasilkan dari
proses penguraian glukosa ini adalah 690 kilo-kalori (kkal).
Jumlah energi ini sebenarnya jauh lebih
besar daripada jumlah energi yang dapat disimpan secara sangkil dalam bentuk
energi kimia ATP yang dihasilkan dalam proses penguraian tersebut.
Dengan adanya oksigen (dalam suasana
aerob), glikolisis menghasilkan piruvat, atau tanpa oksigen (glikolisis
anaerob) menghasilkan laktat. Glikolisis menghasilkan dua senyawa karbohidrat
beratom tiga dari satu senyawa beratom enam; pada proses ini terjadi sintesis
ATP dari ADP + Pi.
Gambar 13 me-nunjukkan proses glikolisis secara keselurhan.
Seperti halnya reaksi dengan
glukokinase (reaksi tahap pertama) dan fosfofruktokinase (reaksi tahap ketiga),
reaksi dengan piruvat kinase ini juga merupakan reaksi yang tidak reversibel,
sehingga merupakan salah satu tahap reaksi pendorong glikolisis.
·
Reaksi kebalikannya yang merupakan
reaksi tahap pertama glukoneogenesis merupakan suatu reaksi yang kompleksyang
melibatkan beberapa enzim dan organel sel yaitu mitokondrion, yang
diperlukan untuk terlebih dahulu mengubah piruvat menjadi malat sebelum
terbentuknya fosfoenol piruvat.
·
Pada jalan metabolisme ini, piruvat
diangkut kedalam mitokondria dengan cara pengangkutan aktif melalui membran
mitokondrion. Selanjutnya piruvat bereaksi dengan CO 2 menghasilkan
asam oksalasetat.
·
Reaksi ini dikatalis oleh piruvat
karboksilase (enzim yang terdapat pada mitokondria tetapi tidak terdapat pada
sitoplasma), dan memerlukan koenzim biotin dan kofaktor ion maggan, serta ATP
sebagai sumber energi.
·
Dalam mekanisme reaksinya, biotin
(sebagai gugus biotinil) yang terikat pada gugus lisina dari piruvat
karboksilase, menarik CO
2 atau HCO 3 dalam
mitokondrion kemudian mengkondensasikan dengan asam piruvat ( dengan bantuan
ATP dan Mn -2) menghasilkan
asam oksalasetat.
·
Asam oksalasetat kemudian direduksi
menjadi asam malat oleh NADH dan dikatalis malat dehidrogenase. Asam malat
diangkut keluar mitokondria dengan cara pengangkutan aktif melalui membran
mitokondrion yang kemudian dioksidasi kembali menjadi asam oksalasetat oleh NAD + dan malat
dehidrogenase yang terdapat dalam sitoplasma.
·
Akhirnya oksalasetat dikarboksilasi
dengan CO 2 dan
difosforilasi dengan gugus fosfat dari GTP (guanosin trifosfat, sebagai sumber
energi yang khas disamping ATP) dan dikatalis oleh fosfoenolpiruvat
karboksikinase menghasilkan fosfoenolpiruvat.
·
Dengan demikian untuk mengubah satu
molekul piruvat menjadi fosfoenolpiruvat diperlukan energi sebanyak satu ATP
plus satu GTP dan melibatkan paling sedikit empat macam enzim.
·
Dibandingkan dengan reaksi
kebalikannya, yaitu perubahan sat molekul fosfoenol piruvat menjadi piruvat,
dihasilkan satu ATP dan melibatkan satu macam enzim saja.
·
Dilihat dari keseluruhan, glikolisis
terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama meliputi tahap reaksi enzim yang
memerlukan ATP, yaitu tahap reaksi dari glukosa sampai dengan pembentukan
fruktosa 6-fosfat., yang menggunaka dua molekul ATP tiap satu molekul glukosa
yang dioksidasi. Bagian kedua meliputi tahap reaksi yang menghasilkan energi
(ATP dan NADH) yaitu dari gliseraldehide 3-fosfat sampai dengan piruvat. Dari
bagian kedua ini dihasilkan dua molekul NADH dan empat molekul ATP untuk tiap
molekul glukosa yang dioksidasi (atau untuk dua molekul gliseraldehid 3-fosfat
yang dioksidasi). Karena satu molekul NADH yang masuk rantai pengangkutan
elektron dapat menghasilkan tiga molekul ATP, maka tahap reaksi bagian kedua
ini menghasilkan 10 molekul ATP. Dengan demikian, keseluruhan proses glikolisis
menghasilkan 10-2 = 8 molekul ATP untuk tiap molekul glukosa yang dioksidasi.
·
Sebaliknya, untuk
mensintesis satu molekul glukosa dari dua molekul piruvat dalam proses
glukoneogenesis diperlukan energi dari 4 molekul ATP, 2 GTP (sebanding
dengan 2 ATP) dan 2 NADH (= 6 ATP) atau sebanding dengan 12 molekul ATP.
Sebuah karbohidrat adalah senyawa organik dengan rumus umum
Cm (H2O) n, yaitu hanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen, yang
terakhir dua atom rasio 2:1. Karbohidrat dapat dipandang sebagai hydrates
karbon, maka nama mereka.
Istilah ini paling sering digunakan dalam biokimia, di mana
itu adalah sinonim dari Saccharide. Ketika berbicara tentang saccharides,
karbohidrat yang dibagi menjadi empat kelompok kimia: monosakarida, disakarida,
oligosaccharides, dan polisakarida. Pada umumnya, monosakarida dan disakarida,
yang lebih kecil (berat molekul rendah) karbohidrat, yang sering disebut
sebagai gula. Kata Saccharide berasal dari kata Yunani σάκχαρον (sákcharon),
yang berarti “gula”. Meskipun nomenklatur ilmiah adalah karbohidrat kompleks,
nama-nama dari monosakarida dan disakarida sangat sering berakhir dengan
akhiran-Ose. Misalnya, gula darah adalah monosakarida glukosa, gula meja adalah
disakarida sukrosa, dan gula susu adalah disakarida laktosa (lihat gambar).
Laktosa adalah disakarida yang ditemukan dalam susu. Terdiri
dari sebuah molekul D-galaktosa dan D-molekul terikat oleh glukosa-1-4
glikosidik linkage.
Karbohidrat melakukan banyak peran dalam makhluk hidup.
Polisakarida berfungsi untuk penyimpanan energi (misalnya, pati dan glikogen)
dan sebagai komponen struktural (misalnya, selulosa pada tanaman dan kitin di
arthropoda). 5-karbon ribosa monosakarida merupakan komponen penting dari
koenzim (misalnya, ATP, Fad, dan NAD) dan tulang punggung yang dikenal sebagai
molekul genetik RNA. Deoksiribosa terkait adalah komponen DNA. Saccharides dan
turunannya termasuk banyak biomolekul penting lainnya yang memainkan peran
kunci dalam sistem kekebalan, pembuahan, patogenesis, pembekuan darah, dan
pembangunan. Dalam ilmu makanan dan dalam banyak konteks informal, istilah
karbohidrat sering berarti setiap makanan yang sangat kaya pati (seperti
sereal, roti dan pasta) atau gula (seperti permen, selai dan makanan penutup).
Struktur
Sebelumnya nama “karbohidrat” digunakan dalam kimia untuk
senyawa dengan rumus Cm (H2O) n. Mengikuti definisi ini, beberapa ahli kimia
formaldehida CH2O dianggap menjadi karbohidrat sederhana, [3] sedangkan yang
lain menyatakan bahwa judul untuk glycolaldehyde . Dewasa ini, istilah umumnya
dipahami dalam pengertian biokimia, termasuk senyawa dengan hanya satu atau dua
karbon.
Saccharides alami umumnya terbuat dari karbohidrat sederhana
disebut monosakarida dengan rumus umum (CH2O) n di mana n adalah tiga atau
lebih. Tipikal monosakarida memiliki struktur H-(CHOH) x (C = O) – (CHOH) yh,
yaitu aldehida atau keton dengan banyak kelompok hidroksil menambahkan,
biasanya satu pada setiap atom karbon yang bukan merupakan bagian dari aldehida
atau kelompok fungsional keton. Contoh monosakarida adalah glukosa, fruktosa,
dan gliseraldehida. Namun, beberapa bahan biologi biasa disebut “monosakarida”
tidak sesuai dengan rumus ini (misalnya, asam uronic dan deoxy-gula seperti
fucose), dan ada banyak bahan kimia yang tidak sesuai dengan rumus ini tetapi
tidak dianggap sebagai monosakarida (misalnya , formaldehida CH2O dan inositol
(CH2O) 6). Rantai terbuka bentuk monosakarida sering berdampingan dengan bentuk
cincin yang tertutup di mana oksigen dari gugus karbonil C = O digantikan oleh
internal-O-jembatan.
Monosakarida dapat dihubungkan bersama-sama ke dalam apa
yang disebut polisakarida (atau oligosaccharides) dalam berbagai cara yang
besar. Banyak karbohidrat mengandung satu atau lebih diubah monosakarida unit
yang telah memiliki satu atau lebih kelompok diganti atau dihapus. Sebagai
contoh, deoksiribosa, komponen DNA, adalah versi modifikasi dari ribosa; kitin
terdiri dari unit mengulang N-asetilglukosamin, nitrogen bentuk yang mengandung
glukosa.
Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat sederhana dalam bahwa mereka
tidak dapat dihidrolisis karbohidrat yang lebih kecil. Mereka aldehida atau
keton dengan dua atau lebih kelompok hidroksil. Rumus kimia umum yang belum
diubah monosakarida adalah (C • H2O) n, secara harfiah sebuah “hidrat karbon.”
Monosakarida penting molekul bahan bakar serta blok bangunan untuk asam
nukleat. Monosakarida yang terkecil, yang n = 3, adalah dihydroxyacetone dan
D-dan L-gliseraldehida.
Klasifikasi
Monosakarida
Monosakarida digolongkan berdasarkan tiga karakteristik yang
berbeda: penempatan dari grup karbonil, jumlah atom karbon yang dikandungnya,
dan kiral kidal. Jika gugus karbonil adalah sebuah aldehida, yang monosakarida
adalah aldosa, jika grup karbonil keton, yang monosakarida adalah ketosa.
Monosakarida dengan tiga atom karbon disebut triosa, mereka yang disebut
tetroses empat, lima disebut pentosa, enam adalah heksosa, dan sebagainya.
Kedua sistem klasifikasi sering digabungkan. Sebagai contoh, glukosa adalah
aldohexose (enam-karbon aldehida), ribosa adalah aldopentose (lima-karbon
aldehida), dan fruktosa adalah ketohexose (enam-karbon keton).
Masing-masing membawa atom karbon gugus hidroksil (-OH),
dengan pengecualian yang pertama dan terakhir karbon, yang asimetris, membuat
mereka dua kemungkinan stereocenters dengan konfigurasi masing-masing (R atau
S). Karena asimetri ini, sejumlah isomer mungkin ada untuk setiap rumus
monosakarida. The aldohexose D-glukosa, misalnya, memiliki rumus (C · H2O) 6,
yang semua kecuali dua dari enam karbon atom stereogenik, membuat D-glukosa
satu dari 24 = 16 kemungkinan stereoisomer. Dalam kasus gliseraldehida, sebuah
aldotriose, ada satu kemungkinan sepasang stereoisomer, yaitu enantiomer dan
epimer. 1,3-dihydroxyacetone, yang ketosa sesuai dengan aldosa gliseraldehida,
adalah molekul simetris tanpa stereocenters). Penugasan dari D atau L adalah
dibuat sesuai dengan orientasi karbon asimetrik terjauh dari gugus karbonil:
dalam proyeksi Fischer standar jika grup hidroksil di sebelah kanan adalah
molekul gula D, selain itu adalah L gula. “D-” dan “L-” awalan tidak boleh
dikacaukan dengan “d-” atau “l-”, yang menunjukkan arah bahwa pesawat berputar
gula cahaya terpolarisasi. Ini penggunaan “d-” dan “l-” tidak lagi diikuti
dalam kimia karbohidrat.
D-glukosa adalah aldohexose dengan formula (C · H2O) 6. Atom
merah menyorot kelompok aldehida, dan atom biru menyorot pusat asimetrik
terjauh dari aldehida; karena ini-OH berada di kanan proyeksi Fischer, ini
adalah D gula.
Disakarida
Dua bergabung monosakarida disebut disakarida dan ini adalah
polisakarida sederhana. Contohnya termasuk sukrosa dan laktosa. Mereka terdiri
dari dua unit monosakarida yang terikat bersama oleh ikatan kovalen yang
dikenal sebagai hubungan glikosidik terbentuk melalui reaksi dehidrasi, yang
mengakibatkan hilangnya sebuah atom hidrogen dari satu monosakarida dan
kelompok hidroksil dari yang lain. Rumus yang belum diubah disakarida adalah
C12H22O11. Meskipun ada banyak jenis disakarida, segenggam disakarida sangat
terkenal.
Sukrosa, juga dikenal sebagai gula pasir, adalah disakarida yang umum. Ini terdiri dari dua monosakarida: D-glukosa (kiri) dan D-fruktosa (kanan).
Sukrosa,
membayangkan ke kanan, adalah yang paling banyak disakarida, dan bentuk utama
yang diangkut karbohidrat pada tumbuhan. Ini terdiri dari satu D-molekul
glukosa dan satu D-molekul fruktosa. Nama sistematis sukrosa,
O-α-D-glucopyranosyl-(1 → 2)-D-fructofuranoside, menunjukkan empat hal:
·
Its
monosakarida: glukosa dan fruktosa
·
Cincin
mereka jenis: glukosa adalah pyranose, dan fruktosa adalah furanose
·
Bagaimana
mereka dihubungkan bersama-sama: oksigen pada karbon nomor 1 (C1) dari
α-D-glukosa ini terkait dengan C2 D-fruktosa.
·
The-oside
Akhiran menunjukkan bahwa karbon anomeric kedua monosakarida glikosidik
berpartisipasi dalam ikatan.
Laktosa, disakarida yang terdiri dari satu D-galaktosa dan
satu D molekul-molekul glukosa, terjadi secara alami dalam susu mamalia. Nama
sistematis laktosa adalah O-β-D-galactopyranosyl-(1 → 4)-D-glukopiranosa.
Terkenal lainnya termasuk disakarida maltosa (dua glucoses D-α terkait-1, 4)
dan cellulobiose (dua glucoses D-β terkait-1, 4).
Oligosakarida dan Polysakarida
Oligosaccharides dan polisakarida terdiri dari panjang
rantai unit monosakarida diikat bersama oleh glikosidik obligasi. Perbedaan
antara keduanya adalah berdasarkan jumlah unit monosakarida hadir dalam rantai.
Oligosaccharides biasanya berisi antara tiga dan sepuluh monosakarida unit, dan
polisakarida mengandung lebih dari sepuluh monosakarida unit. Definisi mengenai
seberapa besar karbohidrat harus jatuh ke setiap kategori bervariasi menurut
pendapat pribadi. Contoh disakarida oligosaccharides termasuk disebutkan di
atas, trisaccharide raffinose dan tetrasaccharide stachyose.
Oligosaccharides ditemukan sebagai bentuk umum protein
posttranslational modifikasi. Posttranslational seperti modifikasi termasuk ABO
oligosaccharides Lewis dan bertanggung jawab atas klasifikasi golongan darah
dan jaringan yang tidak kompatibel, alpha-Gal hiperakut epitop bertanggung
jawab atas penolakan di xenotransplantation, dan O-GlcNAc modifikasi.
Amylose adalah polimer linear glukosa terutama terkait
dengan α (1 → 4) obligasi. Dapat dibuat dari beberapa ribu unit glukosa. Ini
adalah salah satu dari dua komponen pati, lainnya ialah Amilopektin.
Polisakarida mewakili kelas penting polimer biologis. Fungsi
mereka dalam organisme hidup biasanya baik struktur-atau penyimpanan terkait.
Pati (glukosa polimer) digunakan sebagai penyimpanan polisakarida pada tumbuhan,
ditemukan dalam bentuk baik dan bercabang amylose Amilopektin. Pada hewan,
secara struktural-mirip polimer glukosa adalah lebih padat-bercabang glikogen,
kadang-kadang disebut “pati hewan ‘. Glikogen’s properti memungkinkan hal itu
terjadi dimetabolisme lebih cepat, yang sesuai dengan kehidupan aktif bergerak
hewan.
Selulosa dan kitin adalah contoh polisakarida struktural.
Selulosa digunakan dalam dinding sel tanaman dan organisme lain, dan diklaim
sebagai yang paling berlimpah di bumi molekul organik. [9] ini memiliki banyak
kegunaan seperti peranan penting dalam industri kertas dan tekstil, dan
digunakan sebagai bahan baku untuk produksi rayon (melalui proses viscose),
selulosa asetat, seluloid, dan nitroselulosa. Kitin memiliki struktur yang serupa,
namun memiliki sisi yang mengandung nitrogen cabang, meningkatkan kekuatan. Hal
ini ditemukan di Artropoda exoskeletons dan di dinding sel dari beberapa jamur.
Ini juga memiliki banyak kegunaan, termasuk benang bedah. Polisakarida lain
termasuk callose atau Laminarin, chrysolaminarin, xylan, arabinoxylan, Mannan,
fucoidan, dan galactomannan.
Karbohidrat dalam Makanan
Makanan tinggi karbohidrat termasuk roti, pasta,
kacang-kacangan, kentang, dedak, nasi, dan sereal. Kebanyakan makanan seperti
pati tinggi. Karbohidrat adalah sumber yang paling umum energi dalam makhluk
hidup. Protein dan lemak komponen-komponen bangunan yang diperlukan untuk
jaringan dan sel-sel tubuh, dan juga merupakan sumber energi bagi sebagian
besar organisme.
Karbohidrat tidak penting gizi pada manusia: tubuh dapat
memperoleh semua energi dari protein dan lemak . Neuron otak dan umumnya tidak
dapat membakar lemak untuk energi, tetapi dapat menggunakan glukosa atau keton;
tubuh dapat juga mensintesis beberapa glukosa dari beberapa asam amino pada
protein dan juga dari tulang punggung dalam trigliserida gliserol. Mengandung
karbohidrat 15,8 kilojoule (3.75 kilokalori) dan protein 16,8 kilojoule (4
kilokalori) per gram, sedangkan lemak mengandung 37,8 kilojoule (9 kilokalori)
per gram. Dalam kasus protein, ini agak menyesatkan karena hanya sebagian asam
amino dapat digunakan untuk bahan bakar. Demikian pula, pada manusia, hanya
beberapa karbohidrat yang dapat digunakan untuk bahan bakar, seperti di banyak
monosakarida dan beberapa disakarida. Jenis karbohidrat lain dapat digunakan,
tetapi hanya dengan bantuan bakteri usus. Ruminansia dan rayap bahkan dapat
memproses selulosa, yang dicerna untuk manusia.
Berdasarkan efek terhadap risiko penyakit jantung dan
obesitas, Institute of Medicine merekomendasikan bahwa orang dewasa Amerika dan
Kanada mendapatkan antara 45-65% dari diet energi dari karbohidrat.
Organisasi Pangan dan Pertanian dan Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan
bahwa nasional bersama-sama pedoman diet menetapkan tujuan dari 55-75% dari
total energi dari karbohidrat, tetapi hanya 10% langsung dari gula (istilah
mereka untuk karbohidrat sederhana).
Klasifikasi
Untuk tujuan diet, karbohidrat dapat digolongkan sebagai
sederhana (monosakarida dan disakarida) atau kompleks (oligosaccharides dan
polisakarida). Karbohidrat kompleks Istilah ini pertama kali digunakan di AS
Komite Senat Pilih Nutrisi dan Kebutuhan Manusia publikasi Tujuan Diet untuk
Amerika Serikat (1977), di mana dinyatakan “buah-buahan, sayuran dan seluruh
butir-butir”. Diet pedoman umumnya merekomendasikan bahwa kompleks karbohidrat,
dan kaya gizi seperti karbohidrat sederhana seperti buah sumber (glukosa atau
fruktosa) dan produk susu (laktosa) membuat sebagian besar konsumsi
karbohidrat. Hal ini akan mengecualikan sumber seperti gula sederhana seperti
permen dan minuman manis.
USDA Dietary Guidelines for Americans 2005 ditiadakan dengan
sederhana / kompleks perbedaan, bukannya merekomendasikan makanan kaya serat
dan biji-bijian. Yang glisemik glikemik indeks dan konsep telah dikembangkan
untuk makanan ciri perilaku selama pencernaan manusia. Mereka pangkat makanan
kaya karbohidrat berdasarkan kecepatan efeknya pada kadar glukosa darah. Indeks
insulin yang sama juga, metode klasifikasi yang lebih baru bahwa peringkat
makanan berdasarkan pengaruhnya terhadap kadar insulin darah, yang disebabkan
oleh glukosa (atau pati) dan beberapa asam amino dalam makanan. Indeks glisemik
adalah ukuran dari seberapa cepat glukosa diserap makanan, sedangkan kadar
glikemik adalah ukuran dari total diserap glukosa dalam makanan.
Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme karbohidrat menunjukkan berbagai proses biokimia
bertanggung jawab untuk pembentukan, pemecahan dan interkonversi karbohidrat
dalam organisme hidup. Karbohidrat yang paling penting adalah glukosa, gula
sederhana (monosakarida) yang dimetabolisme oleh hampir semua organisme yang
dikenal. Glukosa dan karbohidrat lain adalah bagian dari berbagai spesies di
jalur metabolik: tanaman mensintesis karbohidrat dari gas-gas atmosfer oleh
fotosintesis menyimpan energi yang diserap secara internal, sering kali dalam
bentuk pati atau lipid. Komponen tanaman dimakan oleh hewan dan jamur, dan
digunakan sebagai bahan bakar untuk respirasi selular. Oksidasi satu gram
karbohidrat menghasilkan sekitar 4 kkal energi dan dari lipid sekitar 9 kkal.
Energi diperoleh dari metabolisme (misalnya, oksidasi glukosa) biasanya
disimpan sementara dalam sel dalam bentuk ATP. Organisme respirasi aerobik
mampu memetabolisme glukosa dan oksigen untuk melepaskan energi dengan karbon
dioksida dan air sebagai produk sampingan.
Karbohidrat adalah seorang atasan jangka pendek bahan bakar
untuk organisme karena mereka mudah untuk metabolisme dari lemak atau asam
amino yang bagian dari protein yang digunakan untuk bahan bakar. Pada hewan,
karbohidrat yang paling penting adalah glukosa; begitu banyak sehingga, bahwa
tingkat glukosa digunakan sebagai kontrol utama bagi metabolisme pusat hormon,
insulin. Pati, dan selulosa dalam beberapa organisme (misalnya, rayap, ruminansia,
dan beberapa bakteri), keduanya menjadi glukosa polimer, yang dibongkar selama
pencernaan dan diserap sebagai glukosa. Beberapa karbohidrat sederhana memiliki
jalur oksidasi enzimatik sendiri, seperti halnya hanya beberapa dari
karbohidrat yang lebih kompleks. The disakarida laktosa, misalnya, memerlukan
enzim laktase untuk dilanggar ke dalam komponen monosakarida; banyak hewan
kekurangan enzim ini di masa dewasa.
Karbohidrat biasanya tersimpan selama polimer
molekul-molekul glukosa dengan ikatan glikosidik dukungan struktural (misalnya
kitin, selulosa) atau untuk penyimpanan energi (misalnya glikogen, pati).
Namun, afinitas yang kuat dari sebagian besar karbohidrat untuk membuat
penyimpanan air dalam jumlah besar karbohidrat tidak efisien karena berat molekul
besar dari air solvated karbohidrat kompleks. Dalam kebanyakan organisme,
kelebihan karbohidrat secara teratur catabolised untuk membentuk Asetil-KoA,
yang merupakan saham feed untuk jalur sintesis asam lemak, asam lemak,
trigliserida, dan lemak lain biasanya digunakan untuk jangka panjang
penyimpanan energi. Karakter yang hidrofobik lipid membuat mereka yang jauh
lebih kompak bentuk penyimpanan energi dari karbohidrat hidrofilik. Namun,
hewan, termasuk manusia, kurangnya enzim yang diperlukan mesin dan jadi jangan
mensintesis glukosa dari lemak. Cooper, The
Semua karbohidrat berbagi rumus umum sekitar CnH2nOn;
glukosa C6H12O6. Kimia monosakarida dapat terikat bersama untuk membentuk
disakarida seperti sukrosa dan polisakarida lagi seperti pati dan selulosa.
·
Karbon
fiksasi, atau fotosintesis, dimana CO2 yang direduksi menjadi karbohidrat.
·
Glikolisis
– metabolisme oksidasi molekul glukosa untuk memperoleh ATP dan piruvat
o piruvat dari glikolisis memasuki siklus Krebs, juga dikenal sebagai Siklus Asam sitrat, dalam organisme aerobik setelah bergerak melalui piruvat dehidrogenase kompleks.
o piruvat dari glikolisis memasuki siklus Krebs, juga dikenal sebagai Siklus Asam sitrat, dalam organisme aerobik setelah bergerak melalui piruvat dehidrogenase kompleks.
·
The
Pentosa fosfat jalur, yang bertindak dalam konversi pentosa dan heksosa ke
dalam regenerasi NADPH.
·
Glycogenesis
– konversi kelebihan glukosa menjadi glikogen sebagai mekanisme penyimpanan
selular; hal ini mencegah penumpukan berlebihan tekanan osmotik di dalam sel.
·
Glikogenolisis
– pemecahan glikogen menjadi glukosa, yang menyediakan pasokan untuk glukosa
glukosa tergantung pada jaringan.
·
Glukoneogenesis
– de novo sintesis molekul glukosa dari senyawa organik sederhana. contoh pada
manusia adalah konversi beberapa asam amino dalam protein selular glukosa.
Glucoregulation
Glucoregulation adalah pemeliharaan tingkat mantap glukosa
dalam tubuh; itu adalah bagian dari homeostasis, dan begitu menjaga lingkungan
internal yang konstan di sekitar sel-sel di dalam tubuh.
Hormon insulin adalah peraturan utama sinyal pada hewan,
menyatakan bahwa mekanisme dasar sangat tua dan sangat penting bagi kehidupan
binatang. Saat ini, menyebabkan banyak sel-sel jaringan untuk mengambil glukosa
dari peredaran, menyebabkan beberapa sel internal untuk menyimpan glukosa dalam
bentuk glikogen, menyebabkan beberapa sel untuk mengambil dan terus lipid, dan
dalam banyak kasus selular mengontrol keseimbangan elektrolit dan asam amino
pengambilan juga. Ketiadaan mematikan ambilan glukosa ke dalam sel, elektrolit
membalikkan penyesuaian, mulai glikogen breakdown dan pelepasan glukosa ke dalam
sirkulasi oleh beberapa sel, lipid mulai rilis dari sel-sel penyimpanan lemak,
dll Peredaran Darah kadar glukosa yang paling penting sinyal ke sel-sel
penghasil insulin, dan ketika mereka terutama disebabkan oleh konsumsi
karbohidrat diet, diet mengontrol aspek-aspek utama dari metabolisme melalui
insulin. Pada manusia, insulin yang dibuat oleh sel beta di pankreas, lemak
disimpan dalam jaringan adiposa sel, dan glikogen adalah baik disimpan dan
dilepaskan seperti yang diperlukan oleh sel hati. Terlepas dari tingkat
insulin, tidak ada glukosa dilepaskan ke dalam darah dari glikogen internal
toko dari sel-sel otot.
Hormon glukagon, di sisi lain, bertindak dalam arah yang
berlawanan terhadap insulin, memaksa konversi dari glikogen dalam sel hati
menjadi glukosa yang kemudian dimasukkan ke dalam darah, meskipun tidak dari
sel-sel otot, karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengekspor glukosa
menjadi darah. Pelepasan glukagon dikendalikan oleh rendahnya kadar glukosa
darah. Hormon lain, terutama hormon pertumbuhan, kortisol, dan katekolamin
tertentu seperti telah epinepherine tindakan glucoregulatory mirip dengan
glukagon.
Katabolisme Karbohidrat
Katabolisme adalah reaksi metabolisme sel-sel mengalami
ekstrak energi. Ada dua jalur metabolik utama monosakarida katabolisme:
glikolisis dan siklus asam sitrat.
Dalam glikolisis, oligo / polisakarida yang dibelah pertama yang lebih kecil monosakarida oleh enzim yang disebut glycoside hydrolases. Para unit monosakarida kemudian dapat masuk ke dalam monosakarida katabolisme. Dalam beberapa kasus, seperti dengan manusia, tidak semua jenis karbohidrat yang digunakan sebagai enzim pencernaan dan metabolisme yang diperlukan tidak hadir.
Dalam glikolisis, oligo / polisakarida yang dibelah pertama yang lebih kecil monosakarida oleh enzim yang disebut glycoside hydrolases. Para unit monosakarida kemudian dapat masuk ke dalam monosakarida katabolisme. Dalam beberapa kasus, seperti dengan manusia, tidak semua jenis karbohidrat yang digunakan sebagai enzim pencernaan dan metabolisme yang diperlukan tidak hadir.
Katabolisme karbohidrat adalah pemecahan karbohidrat menjadi
unit yang lebih kecil. Karbohidrat harfiah mengalami pembakaran untuk mengambil
sejumlah besar energi dalam obligasi mereka. Energi diamankan oleh mitokondria
dalam bentuk ATP.
Terdapat berbagai jenis karbohidrat; ini adalah polisakarida
(misalnya, pati, Amilopektin, glikogen, selulosa), monosakarida (misalnya,
glukosa, galaktosa, fruktosa, ribosa) dan disakarida (misalnya, maltosa,
laktosa) yang terletak di antara dengan hanya polimerisasi Saccharide dua unit;
ini biasanya ditemukan di dalam hati babi tetapi beberapa pelari elit dapat
menginduksi ini melalui prosedur yang dipaksakan kontraksi output (FOC) dan
offset fruktosa gratis suplemen (OFF).
Susunan genetik karbohidrat (s) dapat diubah dengan steroid
yang menyebabkan hipertrofi otot jika tertelan melihat Gilbert et al., 1984.
Glukosa bereaksi dengan oksigen dalam reaksi redoks berikut,
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O, karbon dioksida dan air merupakan produk limbah
dan reaksi kimia eksotermik.
Pemecahan glukosa menjadi energi dalam bentuk molekul ATP merupakan salah satu yang paling penting jalur biokimia yang ditemukan dalam organisme hidup. Respirasi anaerobik adalah jalur metabolik di mana glukosa dipecah tanpa adanya oksigen. Respirasi aerobik adalah jalur dimana glukosa diuraikan dalam kehadiran oksigen.
Pemecahan glukosa menjadi energi dalam bentuk molekul ATP merupakan salah satu yang paling penting jalur biokimia yang ditemukan dalam organisme hidup. Respirasi anaerobik adalah jalur metabolik di mana glukosa dipecah tanpa adanya oksigen. Respirasi aerobik adalah jalur dimana glukosa diuraikan dalam kehadiran oksigen.
Glikolisis
Enam-karbon
molekul glukosa dipecah menjadi dua tiga-karbon molekul piruvat menghasilkan
dua molekul ATP dan dua molekul NADH energi tinggi.
Respirasi
anaerob
Tanpa
fosforilasi oksidatif, maka molekul NADH tidak dapat dikonversi menjadi ATP.
Ketika semua molekul NAD + telah dikonversi menjadi NADH, glikolisis akan
berhenti kecuali NAD + adalah dilahirkan kembali oleh fermentasi.
Respirasi
aerobik
piruvat oksidasi
Tiga
karbon molekul piruvat kehilangan sebuah atom karbon dan menggiring ke dalam
siklus asam sitrat oleh koenzim A. siklus asam sitrat (juga dikenal sebagai
siklus Krebs)
Gugus asetil yang datang dari piruvat memasuki siklus biokimia ini, melepaskan karbon dioksida, air, dan molekul energi tinggi ATP, NADH, dan FADH2. oksidatif fosforilasi. Energi yang tinggi molekul NADH dan FADH2 diubah menjadi molekul ATP digunakan dalam mitokondria oleh rantai transpor elektron mitokondria.
Gugus asetil yang datang dari piruvat memasuki siklus biokimia ini, melepaskan karbon dioksida, air, dan molekul energi tinggi ATP, NADH, dan FADH2. oksidatif fosforilasi. Energi yang tinggi molekul NADH dan FADH2 diubah menjadi molekul ATP digunakan dalam mitokondria oleh rantai transpor elektron mitokondria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar